Pages

Monday, 13 August 2018

Pekan Kebudayaan Aceh ke VII

Tarian kolosal pembukaan PKA 7 Aceh 2018
 
ACEH secara geografis berada di wilayah paling barat Pulau Sumatera. Sebelah utara dan timur berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah barat dengan Samudera Hindia, dan sebelah selatan satu- satunya perbatasan darat dengan Provinsi Sumatera Utara. Sebagai bagian dari wilayah teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia, Aceh merupakan sebuah provinsi yang saat ini memiliki 23 kabupaten/kota.
Orang Aceh merupakan penduduk pribumi yang mendiami atau berasal dari Provinsi Aceh. Mereka terdiri dari berbagai suku yang tersebar di beberapa wilayah budaya. Suku Aceh mendominasi bagian utara dan timur; Suku Gayo mendiami kawasan pegunungan bagian tengah provinsi Aceh dan sekitarnya; Suku Alas menempati kawasan Aceh Tenggara dan sekitarnya; Aneuk Jamee mendiami Kabupaten Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, dan sekitarnya; Kluet mendiami Kabupaten Aceh Selatan dan sekitarnya; Tamiang mendiami Kabupaten Aceh Timur dan sekitarnya; serta Singkil berada di Singkil dan Subulussalam.
Orang Aceh juga memiliki keunikan dari tampilan fisiknya. Beberapa literatur menyebutkan, “Aceh” adalah singkatan setiap huruf awal dari empat bangsa Arab, Cina, Eropa, dan Hindia. Hal ini didasari pada penampilan wajah orang Aceh yang sebagian mirip keturunan empat bangsa tersebut.
Jika ditelaah, masuknya empat unsur bangsa asing dalam identitas orang Aceh ada kaitannya dengan sejarah para pendatang di masa lampau. Arab merupakan tempat agama Islam berasal dan Aceh menjadi daerah pertama kali Islam berkembang di Nusantara. Cina telah melakukan hubungan dengan Aceh baik dalam perdagangan maupun pertukaran budaya. Sementara itu, Aceh sudah memiliki hubungan kerjasama dengan kerajaan-kerajaan di Eropa jauh sebelum era kolonial. Sedangkan Hindia atau India berawal dari kedatangan orang-orang India untuk berdagang maupun membawa dakwah Islam. Sampai hari ini, sebagian orang Aceh masih memiliki ciri-ciri tersebut.
Orang Aceh menjalani hidup secara berkelompok dan menjunjung tinggi kehidupan majemuk (plural societies). Mereka memiliki kekhasan masing-masing dalam bidang bahasa, seni, tradisi, tari, dan musik. Namun beberapa unsur yang berbeda itu juga mengalami akulturasi sehingga adanya kemiripan unsur di antara beberapa suku tersebut. Setidaknya ada 13 suku di Aceh untuk saat ini.
Suku Aceh
Aceh adalah suku mayoritas di Provinsi Aceh. Suku ini dikategorikan dalam rumpun bangsa Melayu. Suku Aceh memiliki seni dan budaya yang khas, baik alat musik, nyanyian, tarian, maupun tradisi. Nyanyian tradisional yang terkenal antara lain bungong jeumpa; sedangkan tari populer diantaranya seudati, rapai pase, dan ranup lampuan. Suku Aceh bertutur dengan Bahasa Aceh yang masih berkerabat dengan bahasa Mon Khmer (wilayah Champa). Bahasa Aceh merupakan bagian dari bahasa Melayu-Polynesia barat, cabang dari keluarga Bahasa Austronesia. Dalam mengatur alur keturunan atau kekerabatan, suku Aceh menggunakan model patrilineal (dari pihak ayah) dan matrilineal (dari pihak ibu).
Suku Gayo
Suku Aneuk Jamee
Suku Alas
Suku Tamiang
Suku Kluet
Suku Devayan
Suku Lekon
Suku Sigulai
Suku Haloban
Suku Batak Singkil
Suku Pakpak Singkil
Suku Jalu
Keragaman suku di Aceh menjadi daya tarik tersendiri bagi Provinsi Aceh. Baik untuk persatuan orang Aceh maupun objek kajian atau wisata bagi masyarakat luar. Pekan Kebudayaan Aceh 2018 adalah moment terbaik bagi masyarakat Aceh untuk saling mengenal antarsuku di daerahnya sekaligus ajang bagi wisatawan untuk lebih mengenal siapakah orang Aceh sebenarnya.


No comments:

Post a Comment