Kuah Beulangong, Kuliner Tradisional Aceh Yang Legendaris
Kuah Beulanggong, Kuliner Aceh |
Kuah Beulangong adalah makanan berkuah sejenis kari dengan bahan utama
daging sapi atau kambing yang diolah dengan bumbu rempah-rempah.
Disebut kuah beulangong karena proses memasaknya berlangsung dalam kuali atau wajan besar yang oleh warga Aceh disebut belanga (beulangong).
Di
dalam kuali besar itu, dimasak daging kambing dengan campuran pisang
atau nangka. Lalu, diramu bersama bumbu dari rempah-rempah Aceh yang khas. Biasanya, satu belanga bisa menyajikan hingga 200 porsi kuah beulangong.
Proses
memasak kuah ini pun cukup lama, yaitu dua jam agar kuah yang berisikan
sapi atau kambing benar-benar masak dan meresap bumbunya sehingga
menciptakan tekstur daging yang empuk bercitarasa gurih.
Biasanya,
sekali masak kuah beulangong menghabiskan sekitar 10-20 kilogram
daging. Sebab, bahan utama daging yang digunakan banyak sehingga untuk
memasak kuah kari ini biasanya melibatkan beberapa orang yang dipimpin
oleh satu orang juru masak yang ahli.
Uniknya, jenis kuliner
unik ini berdasarkan adat setempat hanya boleh dimasak oleh kaum lelaki.
Hal tersebut tak terlepas dari tradisi yang sudah turun-temurun dari
masa kesultanan hingga sekarang.Semerbak wangi rempah dari masakan daging tercium,
bikin air liur menetes.
Asap mengepul dari 12 belanga besar, berdiameter sekitar satu meter.Pekerja tampak sibuk mengaduk daging yang sudah dicampur
bumbu. Aroma khas keluar menggelitik hidung. Api membara, sesekali
pekerja menambah kayu bakar agar api tetap menyala.
Kuah Beulangong, tradisi kuliner Aceh turun temurun |
Memasak Kuah Beulangong sudah dimulai selepas subuh, puluhan pekerja
mulai bekerja mempersiapkan bahan untuk memasak Kuah Beulangong. Dua
lembu besar disembelih, lalu bergotong-royong membersihkan dan
memotong-memotong kecil. Sebagian lagi tampak sibuk meracik bumbu Kuah
Beulangong yang kaya rempah-rempah.Kemudian pekerja membawa daging yang sudah dicincang ke dalam
belanga, lalu dicampur dan diaduk-aduk dalam belanga besar dan ditambah
air. Sebelum daging empuk, ditambah terlebih dahulu potongan buah
nangka, sebagian ada juga menambah buah pisang.
Selama proses memasak, pekerja tak beranjak di samping belanga. Saat
sedang mendidih harus terus diaduk agar tidak berkerak di bawah. Pekerja
sesekali harus mengusap matanya, perih karena asap terus mengepul,
peluh membahasi baju dari pancaran hawa panas.Memasak Kuah Beulangong sudah menjadi tradisi di Aceh setiap
ada hari-hari besar maupun kenduri lainnya. Masyarakat Aceh percaya, Kuah Beulangong merupakan ulee makanan (kepala makanan). Ulee
makanan bermakna setiap ada masakan apapun, kenduri apapun tetap kuah
beulangong menjadi menu utama.
"Ini merupakan khas orang Aceh, khususnya di Aceh Rayeuk (sebutan lain Aceh Besar) Kuah Beulangong.
Karena Kuah Beulangong ini kepala makanan, memasak kuah beulangong sudah menjadi tradisi masyarakat Aceh untuk perekat silaturahmi, membangun persatuan. Sama halnya seperti daerah lainnya, Kuah Beulangong juga menjadi tradisi disediakan pada
hari-hari besar Islam, atau kenduri lainnya.
Kuah Beulangong yang kaya rempah-rempah khas Aceh ini memang sangat
mudah ditemukan di beberapa warung nasi di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Rata-rata Kuah Beulangong yang dimasak di warung nasi lebih dikenal
dengan sebutan Kari Kambing.
Memasak kuah beulangong merupakan masakan tradisional khas Aceh
Rayeuk yang sudah melegendaris. Sejak zaman kesultanan, kuah beulangong
sudah mulai dimasak untuk kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat
sebagai rasa syukur.
Kuah Beulanggong siap saji |
Bahkan dalam sejarah, Kuah Beulangong dulunya ada sedikit campuran
ganja sebagai penyedap dan agar daging empuk. Tarmizi A Hamid yang akrab
disapa Cek Midi, seorang kolektor manuskrip kuno di Aceh menjelaskan,
dalam Kitab Tajulmuluk, sebuah manuskrip kuno yang dimilikinya, ganja
memang sudah menjadi komoditi penting untuk menyajikan masakan yang
lezat masa kerajaan Aceh dulu.Selain hidangan tersebut di atas, ada juga kuah beulangong yang legendaris dan memiliki cita rasa rempah yang kuat.
No comments:
Post a Comment