PESONA MESJID Po Teumeuruhom di Busu Pidie
MESJID POETEUMEURHOM BUSU,KEC.MUTIARA KAB.PIDIE |
MASJID Po Teumereuhom merupakan bangunan bersejarah yang terletak di
Gampong Pulo Mesjid Kemukiman Busu Kecamatan Mutiara, Pidie. Masyarakat
di kemukiman setempat meyakini masjid ini dibangun pertama sekali oleh
Po Teumeuruhom Raja Aceh bersama raja dari Kerajaan Pasai.
Bangunan masjid tersebut tergolong tidak megah. Bangunannya yang
sederhana dikombinasi dengan banyak tiang dan memiliki satu kubah besar
di tengahnya. Rumah ibadah ini dikelilingi oleh persawahan.
"Awalnya di sini tidak ada perkampungan penduduk. Konon pemukiman
penduduk dibuka oleh Po Teumeureuhom yang datang dari Parang Sembilan
daerah Pasai," kata Teungku Rasyid, 69 tahun, salah satu guru yang
mengajar ngaji pada balai pengajian Masjid Po Teumeuruhom kepada
ATJEHPOSTcom, Senin 15 juli 2013.
Saat datang ke daerah ini, kata dia, Po Teumeuruhom menggunakan
kendaraan gajah putih. Dia tidak mengingat persis tahun berapa itu
terjadi dan kapan masjid ini pertama sekali dibangun. Menurut cerita
turun temurun, kata dia, orang-orang dari Pasai lah kemudian menetap di
kampung ini.
"Hal ini dibuktikan sekitar seratus meter ke arah timur masjid ada
tanah hutan belukar yang namanya Lampoh Raya," katanya. Berdasarkan
penuturan Tgk Rasyid, di sana ada pemakaman yang nisannya banyak berukir
milik Pasai. Salah satunya adalah makam Ratna Wangsa.
Namun, kata dia, masyarakat sekitar tidak mengetahui siapa Ratna Wangsa
dan siapa saja yang dikuburkan di Lampoh Raya tersebut. "Mereka hanya
mengetahui bahwa masjid ini didirikan oleh Po Teumeuruhom, orang orang
Pasai dan penduduk di sekitar ini."
Menurut Tgk Rasyid di dalam Mesjid tersebut ada bekas telapak kaki Po
Teumeuruhom. Jejak itu hingga kini masih ada di dalam masjid yang
dilestarikan.
tapak poeteumeurhom |
pintu gebang mesjid po teumeurhom |
"Agar terjaga keasliannya pertapakan tersebut sengaja tidak dibeton di
lantai masjid dengan luas sekitar 50 kali 30 centimeter. Hanya ditutup
dengan lapisan kayu dan triplek," katanya.
Selain itu, kata dia, di samping masjid juga terdapat bekas kubangan
gajah milik Po Teumeureuhom. Namun sayangnya kubangan itu kini tidak
membekas lagi.
Sementara bangunan masjid saat ini merupakan bangunan hasil swadaya
masyarakat yang dibangun kembali sekitar tahun 2000-an lalu.
"Ini adalah bangunan generasi ketiga," kata Tgk Rasyid.
Generasi pertama yang dibangun oleh Po Teumeuruhom sudah dirobohkan
sekitar awal tahun 70-an dan dibangun kembali lebih besar. "Seandainya
yang aslinya tidak dirobohkan, tentu generasi sekarang masih bisa
melihat masjid peninggalan Po Teumeureuhom tersebut," kata Tgk Rasyid.
Kata dia, Po Teumereuhom hanya menetap beberapa saat ditempat ini
kemudian meneruskan perjalananya ke daerah Aceh lainnya. Beliau
meninggal dan dimakamkan di Lamno Kabupaten Aceh Jaya.
"Saya lupa siapa nama aslinya," ujarnya.
Meski kecil, masjid yang hanya memiliki nama Masjid Po teumeureuhom
yang berada di tengah persawahan ini juga kerap dikunjungi warga. Mereka
datang untuk melihat bekas pertapakan Po Teumeureuhom. Letaknya
sekitar enam kilo meter dari arah Kota Beureunuen dan tujuh kilometer
lagi menuju kampus Jabal Ghafur Glee Gapui Sigli.
No comments:
Post a Comment